ekonomi

Analisis risiko

Analisis risiko
Analisis risiko
Anonim

Setiap perusahaan, bisnis, kampanye memerlukan risiko tertentu yang dapat memengaruhi hasil akhir penerapannya. Penerapan strategi bisnis menyiratkan perubahan dalam hak, kewajiban dan kewajiban pengusaha, kemungkinan terjadinya proses yang tidak diinginkan dan sebelumnya tidak digunakan, serta konsekuensi lainnya.

Untuk memilih rangkaian tindakan yang tepat untuk mencapai hasil dari suatu kegiatan, perlu memperhitungkan kemungkinan pengaruh efek samping sehingga peristiwa yang dikandung tidak kehilangan artinya. Skema taktis (strategis) apa pun harus dikenai analisis risiko sebelum digunakan untuk meminimalkan yang terakhir.

Analisis risiko perusahaan (perusahaan) dimulai dengan penilaian mereka. Untuk ini, perlu untuk memilih metodologi penilaian yang harus memenuhi persyaratan keamanan dari jenis kegiatan tertentu dan regulator hukum dari kegiatan ini.

Analisis risiko memerlukan penggunaan informasi yang tersedia untuk menilai kemungkinan peristiwa tertentu dan kemungkinan besarnya konsekuensinya.

Sebagai aturan, risiko dipahami sebagai peristiwa dan keadaan negatif, misalnya, kerugian selama usaha, bencana alam dengan konsekuensi serius, dll. Namun, analisis risiko membantu mengidentifikasi potensi konsekuensi positif. Penting untuk mendeteksi masalah di masa depan dan menilai prospek pembangunan.

Analisis risiko dilakukan pada tingkat kuantitatif dan kualitatif (metode analisis risiko dipilih secara individual).

Dalam analisis kuantitatif, fenomena yang diteliti diberi nilai numerik (kuantitatif), data empiris digunakan. Pada level ini, analisisnya sangat objektif dan akurat (untuk metode ini).

Analisis kualitatif mencakup penilaian internal (naluriah) keadaan. Pada tingkat ini, subjektivitas dan keraguan terkait diperbolehkan.

Membandingkan kedua level analisis ini, perlu untuk lebih terperinci tentang kuantitatif. Itu bisa dilakukan dengan banyak cara.

Pendekatan deterministik menggunakan estimasi titik. Untuk memahami apa hasilnya dalam kasus-kasus individual, berbagai peristiwa diberi nilai-nilai tertentu. Misalnya, dalam model keuangan, seseorang dapat mempertimbangkan opsi-opsi seperti: yang terburuk (kerugian di masa depan), terbaik (laba di masa depan) dan yang paling mungkin (laba moderat, relatif).

Dalam hal ini, metode ini memiliki sejumlah kelemahan: metode ini tidak memperhitungkan banyak skenario yang mungkin, tetapi berfokus hanya pada beberapa versi dasar (yang semuanya dianggap setara); faktor yang dianggap tidak memadai yang dapat mempengaruhi perkembangan situasi, yang mengarah pada penyederhanaan model. Namun, banyak perusahaan menggunakan pendekatan ini, meskipun keandalannya relatif rendah dari hasil analisis tersebut.

Analisis risiko stokastik (metode Monte Carlo) lebih dapat diandalkan. Dengan pendekatan ini, parameter awal disajikan sebagai rentang nilai (menghasilkan distribusi probabilitas). Selain itu, variabel yang berbeda memiliki probabilitas konsekuensi yang berbeda. Nilai-nilai dipilih secara acak berdasarkan kemungkinan distribusi.

Sampel disebut iterasi. Hasil sampel dicatat. Untuk melakukan simulasi, prosedur pengambilan sampel diulangi ratusan kali, oleh karena itu, hasil seperti itu jauh lebih mampu mengungkapkan probabilitas kejadian yang diharapkan. Data pemodelan tersebut tidak hanya dapat menunjukkan peristiwa di masa mendatang, tetapi juga menunjukkan kemungkinan terjadinya. Hasilnya dapat direpresentasikan secara grafis, serta mencerminkan sensitivitasnya, yaitu menunjukkan variabel mana yang paling mempengaruhi hasilnya. Dengan menggunakan metode ini, juga dimungkinkan untuk menunjukkan hubungan antara variabel asli.

Sangat mudah untuk melakukan analisis risiko kuantitatif berdasarkan lembar kerja Excel, karena alat-alat program ini memungkinkan Anda untuk menambahkan fungsi-fungsi baru agar dapat mendistribusikan probabilitas dan mendapatkan hasil yang paling akurat.