filsafat

Dunia spiritual kepribadian: konsep dan komponen

Dunia spiritual kepribadian: konsep dan komponen
Dunia spiritual kepribadian: konsep dan komponen
Anonim

Konsep seperti dunia spiritual seseorang terus-menerus di dengar pendapat. Dan tampaknya setiap orang secara intuitif memahami bahwa komponen kehidupan kita ini sangat penting dan harus dikembangkan. Tetapi hanya sedikit orang yang dapat memberikan definisi yang jelas tentang konsep ini. Tidak ada orang yang pernah berpikir tentang spiritualitasnya, tentang perkembangannya dan makna keberadaannya. Ini adalah komponen spiritual yang membedakan kita dari hewan.

Image

Kami memahami konsepnya

Faktanya, dunia spiritual seseorang dapat didefinisikan sebagai inti dari seluruh jiwa manusia. Apa yang membentuk aspek kepribadian kita ini? Tidak diragukan lagi, ini adalah koneksi yang tak terpisahkan dari seseorang dengan masyarakat, budaya. Dalam proses sosialisasi, pembentukan individu sebagai bagian dari masyarakat, subjek memperoleh keyakinan, cita-cita, nilai-nilai spiritual tertentu. Untuk pertanyaan tentang apa itu dunia spiritual manusia, filsafat memberikan jawaban yang sangat pasti. Ini adalah mikrokosmos kepribadian, dunia batinnya. Dunia khusus seseorang mencerminkan, di satu sisi, keunikannya, fitur-fiturnya yang unik, dan di sisi lain, momen-momen tertentu menyatukan seseorang dan masyarakat.

Jiwa dan roh

Image

Ketika para filsuf mempelajari dunia spiritual seseorang, mereka terutama memaksudkan konsep jiwa. Dalam filsafat kuno, itu dianggap sebagai dasar untuk kemauan, pikiran, perasaan, karena tubuh fisik tidak dapat menjadi penyebabnya. Kemudian, jiwa menjadi pusat kesadaran manusia, berubah menjadi dunia batinnya. Konsep "roh" dianggap sebagai pikiran subjek, dan "dunia spiritual orang" - sebagai asimilasi lama dan penciptaan cita-cita kreatif baru manusia. Spiritualitas dengan sendirinya menyiratkan adanya moralitas, dan keinginan serta pikiran individu itu sendiri berorientasi moral.

Worldview sebagai dasar kehidupan spiritual seseorang

Iman, pengetahuan, pandangan dunia, perasaan, kemampuan, kebutuhan, orientasi dan aspirasi secara agregat mewakili dunia spiritual individu. Pandangan dunia di sini menempati posisi khusus, karena ia mencakup sistem pandangan individu yang kompleks di dunia. Hal ini terutama diletakkan dalam proses pembentukan sosial individu dan termasuk pandangan bersama oleh negara, generasi, komunitas agama, kelas sosial subjek. Worldview -

Image

ini bukan hanya nilai dan norma yang diperoleh, tidak hanya standar perilaku yang ditetapkan. Ini juga merupakan penilaian terhadap realitas di sekitarnya. Seseorang memandang dunia melalui prisma keyakinannya, menyusun pendapatnya dan membangun perilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma ini. Dengan demikian, pandangan dunia adalah dasar dari dunia spiritual manusia.

Kesimpulan

Jadi, dunia spiritual individu nampak bagi kita dalam bentuk hubungan yang tak terpisahkan antara individu dan kolektif, sosial dan pribadi dalam diri seseorang. Ini didasarkan pada pandangan dunia sebagai seperangkat keyakinan yang kompleks, cita-cita dan norma perilaku yang diperoleh dalam proses sosialisasi. Worldview mencakup preferensi individu dan norma kelompok. Dunia spiritual seseorang ditentukan oleh orientasi moral perasaan, pemikiran dan kehendak subjek.