budaya

Amsal tentang kebaikan dan kejahatan sebagai cara pasti untuk mendidik nilai-nilai moral dalam masyarakat

Daftar Isi:

Amsal tentang kebaikan dan kejahatan sebagai cara pasti untuk mendidik nilai-nilai moral dalam masyarakat
Amsal tentang kebaikan dan kejahatan sebagai cara pasti untuk mendidik nilai-nilai moral dalam masyarakat
Anonim

Ada kebijaksanaan kuno: orang jahat tidak akan hidup dalam kebaikan zaman. Sayangnya, hanya sedikit yang sekarang mengingatnya, dan, sebagai akibatnya, moralitas dan spiritualitas terus berjatuhan. Tetapi ada kalanya kakek-kakek kita mengajari orang-orang muda cara melihat sesuatu dengan benar: hindari berbohong, berbuat baik, dan gigih melawan kejahatan.

Banyak dari ajaran mereka masih dilestarikan dalam cerita rakyat. Selain itu, peribahasa tentang yang baik dan yang jahat, bahkan hari ini, tetap relevan dan bermanfaat seperti sebelumnya. Bagaimanapun, mereka mengajar orang-orang tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Karena itu, mari kita perhatikan peran amsal dalam pendidikan moral masyarakat.

Image

Kebijaksanaan kuno

Sekali waktu, nenek moyang kita membentuk satu peribahasa penting: "Orang yang baik mengajarkan yang baik dan mengajar." Dialah yang membimbing Slavia dalam mendidik anak-anak mereka dengan harapan bahwa kata-kata mereka akan disampaikan kepada keturunan mereka, dan, pada akhirnya, perbuatan baik akan menyebar ke seluruh dunia.

Selain itu, mereka memiliki satu lagi kebenaran yang tak tergoyahkan, yang mereka coba masukkan ke dalam banyak peribahasa: kebaikan mengalahkan kejahatan. Misalnya, "Yang Kudus tidak akan mati, tetapi yang jahat akan binasa" atau "Baik karena yang lebih buruk mereka tidak berubah".

Pendidikan nilai-nilai moral tertinggi

Secara umum, peribahasa tentang kebaikan dan kejahatan menunjukkan kepada orang-orang bagaimana bertindak dalam kasus tertentu. Mereka menjelaskan mengapa kebaikan itu baik, tetapi kejahatan tidak, dan prinsip apa yang harus diikuti untuk mencapai kemakmuran moral masyarakat.

Misalnya, pepatah berikut ini cukup sering digunakan: "Orang baik mati, tetapi urusan mereka tidak hilang." Dengan demikian, ide terbentuk dalam diri manusia bahwa perbuatannya yang cerah akan tetap dalam ingatan keturunannya selama berabad-abad, dan ini memotivasi dia untuk bertindak sesuai dengan hati nurani.

Image

Atau pepatah seperti "Berbuat baik, dan itu pasti akan kembali padamu." Itu masih bisa diungkapkan sedikit berbeda: "Apa yang Anda tabur, Anda akan menuai." Sederhananya, semua tindakan kita akan membawa konsekuensi: kebaikan akan memberi hadiah, kejahatan akan menghukum.

Selain itu, dalam banyak amsal, kejahatan dikutuk dalam semua manifestasinya. Ambil, misalnya, ekspresi seperti "Dan dia tenggelam, dan menyeret orang lain bersamanya." Atau, "Orang jahat dengan drive licik, tetapi keduanya akan jatuh ke dalam lubang."