budaya

Kata-kata “jangan salahkan saya” - minta maaf

Daftar Isi:

Kata-kata “jangan salahkan saya” - minta maaf
Kata-kata “jangan salahkan saya” - minta maaf
Anonim

Dalam novel, roman, dan film kuno tentang kehidupan pra-revolusioner, ada ungkapan yang tidak menjadi ciri khas pembicaraan orang modern. Mereka menyenangkan telinga dengan kekuatan melodi, kemerduan dan kesopanan. "Izinkan saya untuk merekomendasikan Anda …", "Jangan berkenan …", "Jangan salahkan saya …" Ungkapan ini membelai telinga dengan latar belakang neologisme dan revolusi yang sangat berbeda ("keren", "Aku pergi seperti ini …"), yang tampaknya sangat modern untuk seseorang dan modis, tetapi sebenarnya memutilasi bahasa kita.

Image

Apa hubungan pengadilan dengan itu?

Dengan semua suara indah dari ekspresi kuno, hari ini tidak semua orang mengerti artinya. "Jangan salahkan aku" - apa itu? Panggilan apa? Analisis morfologis yang paling sederhana menunjukkan bahwa akar "pengadilan" dalam kombinasi dengan awalan "dem-" (berdiri di depan konsonan tuli "c") menunjukkan tidak adanya percobaan terhadap tindakan seseorang atau orang lain. Selain itu, harus diingat bahwa kata "hakim" berlaku tidak hanya untuk proses hukum, tetapi juga untuk refleksi sederhana, pertimbangan beberapa keadaan.

Image

Negasi ganda

Akar yang sama memiliki kata "alasan", yang berarti analisis situasi yang keras. "Tidak" dan "iblis-" saling membentuk karakteristik negasi ganda dari bahasa Rusia. Jadi, ungkapan "jangan salahkan", yang diungkapkan dalam bentuk lucu dan terkadang serius, tidak lebih dari seruan untuk berpikir, bernalar, mengerti, dan, tentu saja, permisi sebagai hasilnya. Memang, itu adalah pemahaman yang mengarah pada pengampunan atas semua kesalahan yang imajiner dan benar-benar terjadi.

Image

Makna ironis

Seperti hampir semua frasa lain, frasa "jangan salahkan saya" dapat digunakan tidak hanya sebagai permintaan serius untuk permintaan maaf, tetapi juga dalam arti kiasan yang ironis. Seorang guru yang keras dapat mengatakan demikian, mengambil tongkat (di masa lalu hukuman fisik dianggap cukup umum). Seorang mitra yang beruntung dalam permainan kartu kadang-kadang juga bisa meminta teman-temannya yang kurang sukses di meja oman untuk memaafkan keberuntungannya dalam menang. Tetapi lebih sering daripada tidak, frasa ini digunakan dengan serius.

Image