filsafat

Filsafat Jepang: bagaimana kehidupan di rumah kecil membuat orang lebih bahagia

Daftar Isi:

Filsafat Jepang: bagaimana kehidupan di rumah kecil membuat orang lebih bahagia
Filsafat Jepang: bagaimana kehidupan di rumah kecil membuat orang lebih bahagia
Anonim

Rumah yang luas dengan banyak kamar adalah impian banyak orang. Tampaknya bagi kita bahwa ini akan membawa kita sukacita dan kepuasan penuh. Tapi benarkah begitu? Orang Jepang percaya bahwa hidup di rumah kecillah yang bisa membuat seseorang benar-benar bahagia. Menurut mereka, tinggal di ruang kecil mengajarkan kita untuk menghargai semua yang kita miliki, serta menemukan kedamaian pikiran. Kami akan memberi tahu Anda tentang filosofi hidup orang Jepang dan sikap mereka terhadap rumah.

Image

Tradisi budaya Jepang

Filsafat Jepang didasarkan pada prinsip minimalis. Warga negara Matahari Terbit percaya bahwa dalam hidup harus puas dengan sedikit. Tinggal di apartemen atau rumah kecil membantu untuk fokus pada dunia batin, menemukan keharmonisan dengan diri sendiri dan belajar untuk memperhatikan keindahan dalam hal-hal sederhana.

Image

Jepang mengalami kekurangan lahan yang parah untuk konstruksi. Namun, penduduk negara tidak membuat ini menjadi masalah. Mereka sedang membangun rumah-rumah kecil di antara bangunan yang ada. Orang-orang menciptakan suasana yang nyaman dan nyaman di rumah mereka yang sederhana dan merasa benar-benar bahagia.

Julia Kovalchuk berbagi rahasia pernikahan yang kuat dan bahagia

Pastor menjelaskan kepadaku mengapa kamu tidak perlu takut pada salib orang lain

Image

Mengapa minimalis adalah proses yang membuat stres terus-menerus, dan bukan pelajaran satu kali

Image

Kenyamanan psikologis

Orang Jepang menganggap rumah mereka sebagai tempat relaksasi psikologis dan fisik. Di rumah kecil ada barang yang jauh lebih sedikit. Di Jepang, diyakini bahwa hal-hal yang tidak perlu menyulitkan kehidupan dan menghilangkan kekuatan dan energi kita.

Tinggal di rumah kecil atau apartemen kecil memberi seseorang lebih banyak peluang untuk fokus pada pengejaran intelektual dan spiritual. Orang Jepang percaya bahwa dengan menyingkirkan benda berlebih dan ruang berlebih, kita dengan demikian meninggalkan ruang untuk pikiran kita.

Image

Orang Eropa suka tinggal di rumah-rumah besar yang dipenuhi cahaya. Dalam budaya tradisional Jepang, diyakini bahwa rumah tidak boleh terlalu terang. Karena itu, orang Jepang lebih suka rumah kecil yang kaya akan bayangan, karena cahaya yang redup menciptakan suasana keintiman dan privasi.

Perabot

Menurut filosofi Jepang, rumah yang ideal harus terlihat seperti sudut terpencil yang sunyi. Tidak mungkin menempatkan furnitur besar di rumah kecil. Namun, orang Jepang menganggap ini bukan kerugian, tetapi keuntungan. Bagaimanapun, sofa besar meningkatkan jarak antara lawan bicara, dan di meja besar tidak mungkin untuk berbicara, menatap mata masing-masing.

Orang Jepang tidak terlalu mementingkan suasana. Mereka lebih suka interior yang nyaman dan fungsional. Di rumah-rumah Jepang, Anda sering dapat menemukan barang-barang yang dapat dilepas yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Image

Orang Jepang menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah daripada orang Eropa. Bangsa ini sangat pekerja keras dan mengabdikan bekerja sekitar 12-15 jam sehari. Penduduk Jepang sering kembali ke rumah hanya untuk bersantai sedikit setelah seharian bekerja keras dan tidur. Oleh karena itu, mereka lebih suka perumahan kecil yang nyaman, di mana semuanya bernafas dalam ketenangan.